Kamis, 16 Februari 2017

Friendship

FRIENDSHIP


What is friendship? For me it is everything, more than just friendship, friendship makes us appreciate each other, love, miss, accept the flaws, and also grateful for the excess. Friendship is like a family, family we form, not only to be used but also take advantage of.


❣This is my story about friendship❣


Aku mempunyai sahabat, dia sudah sangat dekat dengan ku, dia selalu ada untukku, dia selalu menemaniku, aku selalu merindukannya, dan ku harap dia juga begitu. Namanya adalah Hidayat, dia tampan walaupun agak pendek, awalnya dia hanya tetangga baruku, namun karna kedekatan orang tua kami, kami pun bersahabat dekat, kami selalu berangkat bersama ke sekolah, main bersama, sampai sampai orang menganggap kami adalah pasangan, 'cocok dan saling melengkapi' itu komentar orang lain tentang kami, kami tidak menganggapnya serius, kami hanya merasa nyaman satu sama lain.

Awalnya aku benar benar menyayanginya sebagai sahabat, bahkan saudaraku, dia yang selalu melindungiku, menasehatiku, membuatku tertawa, menghapus air mataku, memeluku dan menemaniku saat aku sendiri sampai aku benar benar jatuh hati padanya, ternyata benar kata orang jika perempuan dan laki laki bersahabat tidak mungkin tidak ada rasa suka, aku menyukainya, ah tidak aku mencintainya dia cinta pertamaku, kali ini hatiku berdebar jika ia peluk, aku bahagia melihatnya tersenyum, aku senang dia membelaku, aku senang dia memperhatikanku, Tapi kenyataan tidak sesuai dengan imajinasi.

"Cha aku mau cerita" itu yang hidayat ucapkan saat keluar dari ruang komputer

"Cerita aja" jawabku, aku tersenyum senang karna hidayat mau berbagi cerita denganku

"Gini, aku mau nembak cewek kira kira diterima gak ya?" aku berharap orang yang dia maksud adalah aku, hatiku berdebar, aku tersenyum bahagia sangat bahagia.

"Diterima mungkin, kamu kan ganteng hehe, emang siapa yat?" aku berharap jawabannya adalah aku

"Mira, aku mau nembak mira" seketika senyumku pudar, mira? Teman sebangku ku, sungguh dia menyukai mira? Kenapa rasanya hatiku sesak, sakit seperti tercabik cabik, apa dia tidak punya perasaan sedikitpun terhadapku? Nama 'Mira' masih terngiang di telingaku, pikiranku kacau seketika

"Cha" hidayat melambaikan tangannya didepan mataku, lamunanku buyar, aku tersenyum walaupun terpaksa

"Oh gitu, emm dia juga suka kamu kok, pasti di terima" aku memasang senyum palsu, tuhan mengapa aku tak mampu mengatakan bahwa aku menyayanginya lebih dari seorang sahabat, aku ingin menangis sekarang juga, sungguh rasanya tidak kuat

"Serius? Aku mau nembak mira sekarang sekalian pulang, kamu mau ikut?" sekarang? Dan dia mengajakku? Hatiku remuk, pikiranku sangat kacau

"Eh, enggak yat aku pulang duluan aja ya mau ngerjain pr hehe" hidayat, dia kebingungan dengan perkataanku

"Kan gak ada pr" aku bahkan melupakan itu, aku diam bingung mencari alasan agar tidak ikut dengannya

"Ohiya, lupa emm aku mau tidur siang" dia semakin kebingungan, kali ini apa salahku?

"Kamu kan gak suka tidur siang" ah aku bahkan melupakan itu, ya tuhan alasan apa lagi yang harus aku katakan

"Emm aku mau pulang duluan aja, dah yayat" aku berlari sambil melambaikan tangan, hidayat kebingungan di tempat, aku berlari sekencang yang aku bisa, air mataku jatuh sungguh aku tidak ingin menangis di tengah jalan seperti ini, aku harus bagaimana ya tuhan.

Aku sampai di rumah dan langsung menuju kamar ku, aku menangis dalam diam, air mata terus keluar, kenapa rasanya sangat sakit, hatiku hancur, apa ini yang disebut patah hati? Kenapa ini sangat menyakitkan, rasanya hatiku ditusuk beribu kali, mataku sembab terlalu lama menangis, aku terisak. Lama kelamaan aku tertidur dalam selimut tebal.

Siang tergantikan oleh sore, nenek ku membangunkan ku dari tidur aku bangun dan nenek ku bilang hidayat datang tadi siang mengajak ku main, tapi aku tidur terlalu nyenyak, aku bergegas mandi lalu bersiap untuk mengaji, hidayat datang kerumah mengajakku pergi mengaji bersama.

"Ochaa" terdengar suaranya, aku langsung mengambil tas mengaji ku lalu mencium tangan ibuku dan mengucapkan salam lalu pergi bersama hidayat. Diperjalanan dia bercerita padaku

"Cha, aku diterima" aku terdiam mematung ditempat
















Tbc kawan :>>>>


Jangan lupa komen mau dilanjutnya kayak gimana


Ngena gak sih? Takutnya gak ngena :<<<<


Semoga suka ya kawan


Maafkeun typonya


Lafyu readers💙


Tapi ini kok kayaknya friendzone ya? Hehe apapun itu pokonya baca hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar