Kamis, 09 Februari 2017

School are crazy ch5

Cast


           :  Lea as you


           :  Loli as your friend


           :  Kika as your friend


           :  All member seventeen


           :  All member pentagon


           :  All member nct


Gendre  : tentuin sendiri ya readers


Ok happy reading

❣ School are crazy ❣


Aku terbangun lalu melihat jam, masih banyak waktu. Aku pergi ke kamar mandi, saat menyikat gigi aku mendengar suara dari kamar sebelah, setiap ruangan memang tidak kedap suara jadi terdengar jelas suara dari kamar sebelah, karna aku sudah terlanjur mendengarnya jadi aku terus mendengarkan pembicaraan mereka, tunggu... Suara itu suara taeyong? Kamarnya bersebelahan dengan ku? Dan dia menyebut nama... Lea? Mereka saling kenal? Aku juga mendengar suara pintu dari kamar kami (ini maksudnya kamar lea, kika, sama loli ya) ada yang keluar dari kamar? Siapa? Aku membuka sedikit pintu kamar mandi, dan melihat lea keluar kamar, heol mereka ada hubungan apa? Kenapa terlihat sangat akrab? Aku terus melihat lea yang sedang berdiri di depan pintu dengan taeyong, itu benar benar taeyong, dia tidak seperti taeyong yang ku ketahui, dia jauh berbeda saat bersama lea. Tuhan...mengapa hatiku rasanya sakit? Apa aku menyukai taeyong? Sejak kapan? Dia bahkan jarang merespon ku, bahkan tidak sama sekali.


Aku kembali menutup pintu, dan terduduk bersender di pintu kamar mandi, melihat taeyong yang bisa tertawa lepas saat bersama lea, mengapa selalu lea? Aku ingin iri, tapi lea sahabatku bahkan aku menganggapnya saudaraku sendiri, aku memutuskan untuk mandi sebelum hari semakin siang.

Kika pov end

Author pov

Lea terduduk di kasur saat sudah rapi dengan pakaiannya, ia melihat kedua sahabatnya pun sudah rapi dengan seragam sekolahnya, sarapan sudah tiba sedari tadi, namun tidak ada satupun dari mereka yang menyentuhnya. Kika sedari tadi hanya memainkan ponselnya, lea hanya memperhatikan kika, sedangkan loli hanya memandang kedua sahabatnya itu bergantian.

"Kaliannnnnnnn gak ada yang mau makan nih? Gue abisin baru tau rasa lu berdua" kika dan lea masih di posisi yang sama, tanpa memperdulikan teriakan loli barusan

"Anjir gue dikacangin, jahat kalian ish" loli kembali berucap

"Apasih loli, kalo mau makan makan aja, gue gak laper gak mood juga, duluan ya" ucap kika lalu pergi menuju gedung sekolah, loli kan lea saling menatap bingung, heran dengan sikap kika yang agak aneh

"Kika kenapa sih le?" lea hanya menggeleng


❣ School are crazy ❣

Dikelas taeyong merasakan atmosfer yang berbeda, kali ini kika tidak mengajaknya bicara seperti hari hari kemarin, sepi? Ya mungkin itu yang taeyong rasakan, hari ini waktu berjalan sangat cepat, bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi, kika menuju bangku taeyong dan menariknya keluar kelas, anak-anak lain kelihatan bingung namun tidak ada yang mengikuti mereka, kika membawa taeyong ke taman belakang, taeyong menghempaskan tangan kika.

"Apa apaan sih lo" taeyong kesal karna tiba tiba saja kika menariknya

"Gue suka sama lo" taeyong terdiam, dia tidak menyangka wanita didepannya ini memiliki perasaan lebih dari seorang teman padanya

"Lo bercanda?" kika menghela nafas

"Gue tau lo gak pernah respon gue, tapi gak tau kenapa gue suka sama lo" taeyong lagi lagi terdiam mendengar ucapannya, kika menunduk

"Maaf tapi gue gak suka lo" taeyong pun pergi meninggalkan kika yang mematung, hatinya sakit baru saja dia ditolak mentah mentah, air mata kika menetes, rasanya sangat menyakitkan bagi kika, ini pertama kalinya kika merasakan jatuh cinta, kika duduk di bangku taman, hidungnya kembali mengeluarkan darah segar, kika segera mengusap darahnya dengan sapu tangan, kika kembali menangis kali ini dia menangis kencang mengeluarkan semua perasaan sakit di hatinya

"Hiks... Kenapa keluar terus sih darahnya ish hiks...hiks...kenapa hidup gue gini banget sih hiks..hiks" tanpa kika sadari wooseok sedang berada di sekitar taman, dan mendengar semuanya, wooseok menghampiri kika yang sedang menangis, dan duduk disampingnya

"Jangan nangis, gue gak suka liat cewek nangis" kika mengangkat wajahnya melihat ke arah samping, wooseok kaget karna hidung kika terus mengeluarkan darah

"Lo kenapa? Lo mimisan" wooseok mengeluarkan tisu, menyobeknya dan menyumpalkan tisu ke hidung kika, kika hanya sesenggukan, matanya sembab, hidungnya terasa perih, keadaannya sangat menyedihkan, wooseok memeluk kika

"Jangan nangis cuma karna cowok kayak taeyong, sayang air mata lo kebuang sia sia, lagian dia juga gak bakal balik terus minta maaf karna udah nolak lo" kika mengangkat wajahnya melihat wooseok

"Kok lo bener sih" suaranya bergetar, wooseok semakin membawa kika ke dekapannya, kika kembali menangis sejadi-jadinya

"Udah jangan nangis lagi, gue udah bilang gue gak suka liat cewek nangis" kika diam, lalu melepaskan pelukannya, dia membuang tisu dihidungnya, lalu menghapus air matanya

"Lo mau ikut gue ke suatu tempat?" ajak wooseok, kika langsung mengangguk tanpa ragu

"Yaudah ayok" wooseok menarik tangan kika, menuju belakang sekolah, ternyata disini ada pintu untuk keluar sekolah, wooseok membuka gemboknya, dan keluar bersama kika, lalu kembali menutup pagar nya.

Mereka berjalan beriringan, wooseok berjalan sambil menatap punggung kika yang bergetar, mungkin kika sedang menangis. Mereka duduk berdampingan di kursi taman, kika hanya menunduk, wooseok sesekali melihat ke arah kika yang hanya menunduk, merasa kasihan? Itu yang wooseok rasakan, entah mengapa ia merasa tidak terima kika diperlakukan seperti tadi, rasanya wooseok seperti tengah melihat adiknya yang dicampakan, mengapa bisa? Entahlah, mereka bahkan baru bertemu, tapi wooseok menyayangi kika seperti adiknya sendiri.







Tbc kawan


Ish udah ch5 aja ehe


Aku gak punya ide kawan, maafkan typonya ehe


Sampai ketemu nanti kawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar