Rabu, 08 Februari 2017

School are crazy ch4

Cast


           :  Lea as you


           :  Loli as your friend


           :  Kika as your friend


           :  All member seventeen


           :  All member pentagon


           :  All member nct


Gendre  : tentuin sendiri ya readers


Ok happy reading

❣ School are crazy ❣


Wooseok tersungkur saat aku memukul wajahnya, sudut bibir kanannya mengeluarkan darah, saat itu juga tiba-tiba saja lea datang dan langsung membantunya, murid yang tadi dipukul sudah tidak ada, sial lea akan mengira yang tidak-tidak padaku

"L-lo gapapa?"

Taeyong pov end

Lea pov

"L-lo gapapa?" aku menyentuh sudut bibirnya pelan, kenapa taeyong tiba-tiba memukulnya? Tidak mungkin tidak ada alasannya.

"Ahh" wooseok meringis kesakitan, teman-temannya hanya melihat kita. Aku membantunya berdiri dan membawanya ke uks, aku mengobati sudut bibirnya hati-hati

"Arrgghh" tapi dia meringis kesakitan lagi, aku mencoba lebih hati-hati

"Sakit banget ya? Sorry" dia mengangguk, dia diam memandangku. Meskipun aku fokus pada lukanya, tetap saja aku merasa diperhatikan, well mungkin aku terlalu percaya diri tapi saat aku mendongkak dia sedang menatapku, tepat di mataku, arrgh dia begitu tampan

"U-udah mendingan?" aku gugup karna dia masih saja menatapku, dia mengangguk aku menempelkan plester di sudut bibirnya, saat akan pergi dia menggenggam tangan ku, aku menoleh

"Thank's" dia tersenyum, sangat manis lagi-lagi aku terpesona olehnya, aku tersenyum lalu pergi mencari taeyong, aku bertemu dengannya di lokernya

"Tae" dia menoleh lalu kembali membereskan lokernya, sepertinya dia sedang marah atau badmood

"Apa?" dia benar-benar sedang badmood

"Gue mau ngomong sama lo" heol dia bahkan terus membereskan barang-barang di lokernya tanpa melihatku

"Ngomong aja" dia kenapa? Tiba-tiba menjadi dingin, aku menutup pintu lokernya dan menarik tangannya ke taman belakang

"Kenapa tadi lo nonjok wooseok?" aku to the poin, taeyong? Dia tersenyum miring

"Dia pantes di tonjok" aku menggenggam tangannya

"Tae, gue tau lo gak akan nonjok dia tanpa alesan kan?" aku menatap matanya, dia terlihat tidak percaya dengan apa yang aku bilang barusan

"Dia malakin anak kelas 10, salah satu temennya nonjok anak itu, dan yang gue liat wooseok jadi dia yang gue tonjok, mereka bukan anak baik-baik jadi lo jangan deket-deket sama wooseok" dia mentapku, seakan memohon

"Gue temennya, gue harus ajak dia ke jalan yang bener bukannya ngejauhin karna tau dia anak gak baik" benar bukan? Memang harus begitu?

"Princess kecil gue udah gede ya sekarang" dia memelukku, aku tersenyum dan memeluknya aku rindu pelukannya aku sangat merindukannya

Lea pov end

Author pov

Tanpa lea dan taeyong sadari seseorang melihat mereka, bahkan mendengar apa yang mereka bicarakan, dia pergi saat melihat mereka sedang berpelukan. Lea dan taeyong kembali ke kelas masing-masing, dikelas taeyong langsung duduk di bangkunya karna jam istirahat akan segera berakhir, lalu kika mendekati taeyong dan duduk di bangku depan menghadap pada taeyong, tapi kika kebingungan itu juga membuat taeyong menatapnya bingung.

"Gue tadi mau ngapain ya" kika menggaruk kepalanya yang tidak gatal, taeyong semakin bingung dengan perempuan dihadapannya ini

"Lo kenapa?" kika menggeleng lalu kembali ke bangkunya, kika merasa ada yang aneh selama beberapa tahun ini. Bel pun berbunyi dan tak lama kemudian guru masuk.

"Siang anak-anak" sapa guru tersebut saat menyimpan buku yang ia bawa ke meja

"Siang saem" sapa semua murid bersamaan

"Kita akan belajar tentang sebuah penyakit, penyakit ini aneh dan belum ada obatnya" guru itu membuka pembicaraan, dan menuliskannya di papan.

"Saem jika penyakit ini tidak ada obatnya, berarti penderita tidak akan sembuh?" tanya salah satu murid, guru itu tersenyum

"Yap renjun pertanyaan bagus, penderita memang tidak akan sembuh penyakit itu seperti akan menyiksanya selagi ia hidup, karna tidak ada obatnya dan juga penyakit ini tidak mematikan" jawab sang guru itu dengan percaya diri.

"Mari kita lihat apa itu alzheimer" lanjut guru tersebut lalu memutar video pada infocus dan semua murid mendengarkan dengan tenang.

"

Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.

Pada fase awal, seseorang yang terkena penyakit Alzheimer biasanya akan terlihat mudah lupa, seperti lupa nama benda atau tempat, lupa tentang kejadian-kejadian yang belum lama dilalui, dan lupa mengenai isi percakapan yang belum lama dibicarakan bersama orang lain.

Seiring perkembangan waktu, gejala akan meningkat. Penderita penyakit Alzheimer kemudian akan kesulitan melakukan perencanaan, kesulitan bicara atau menuangkan sesuatu ke dalam bahasa, kesulitan membuat keputusan, kerap terlihat bingung, tersesat di tempat yang tidak asing, mengalami gangguan kecemasan dan penurunan suasana hati, serta mengalami perubahan kepribadian, seperti mudah curiga, penuntut, dan agresif. Pada kasus yang parah, penderita penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinasi, serta tidak mampu melakukan aktivitas atau bahkan tidak mampu bergerak tanpa dibantu orang lain." terdengar suara dari video yang diputar sang guru.

"Saem, penyakit ini sama seperti membunuh secara perlahan kepada penderitanya, bagaimana bisa seseorang hidup tanpa ingatan apapun?" guru itu mengangguk mendengar ucapan sang murid bername tag kun itu

"Matja, karna penyakit ini tidak mematikan, maka penyakit ini akan membuat penderita terpuruk dengan keadaannya, merasa gelisah, takut akan orang-orang disekitar, ini yang menarik dari penyakit alzheimer, dokter mungkin bisa memperlambat gejala-gejalanya, namun belum dapat membunuh penyakit tersebut" ucap guru itu, murid lain mencatat sedikit yang mereka dapat dari penjelasan sang guru

"Lalu gejala awal lainnya seperti apa saem?" kini kika yang bertanya

"Gejala awal lainnya mungkin seperti mimisan, pusing, penglihatan kabur, dan sebagainya, cha.. Kalian sudah mencatat? Jika sudah kerjakan soal di halaman 56 bagian 1 saja, jika sudah selesai silahkan kumpulkan" murid-murid pun mengerjakan soal yang dimaksud guru itu.


Bel tanda selesainya pelajaran berbunyi, semua murid menuju kamarnya masing-masing, begitupun dengan kika. Dijalan menuju kamarnya kika bertemu taeyong, taeyong berjalan dengan santai, kika mengamati punggung taeyong.

Kika pov

Aku merasa lelah, saat berjalan kekamar, aku melihat taeyong dia searah dengan kamarku? Heol, kebetulan macam apa ini, aku mengamati punggungnya yang tengah berjalan dengan santainya, apa ini? Apa aku menyukainya? Tidak mungkin, aku beru mengenalnya, bahkan orang bilang dia tidak pernah berkencan dengan perempuan 1 kali pun. Sepertinya aku benar-benar menyukainya, ada apa denganku? Kenapa aku menyukainya? Aku melihat dia masuk salah satu kamar, bersebelahan dengan kamar ku? Heol, kebetulan apa lagi ini? tapi itu bagus. Aku memasuki kamarku, lea dan loli sudah berada di kamar.

"Nae waseo" aku langsung berbaring di kasurku, aku berfikir sejenak, tentang penyakit yang diterangkan tadi, mengapa aku merasa aku sedang menderitanya sekarang, aku mudah lupa, itu adalah salah satu gejalanya, juga penglihatan kabur, terkadang aku seperti itu, dan juga...

"Kika lo mimisan" ucap lea yang membuat lamunanku berantakan, aku memegang hidungku lalu segera ke kamar mandi aku membersihkan hidungku, aku merasa pusing. Setelah membersihkan hidungku, aku kembali ke kasur dan berbaring.

"Lo gak papa ka? Tadi kenapa? Lo kok pucet sih? Lo sakit? Lo-"

"Gak papa kok" lea menghela nafas, sepertinya aku akan tidur lebih awal hari ini.
























TBC ya


Udah chap 4, ff ini gak akan panjang soalnya aku gak ada ide ehehe


Maafin typonya ya


SALAM DARI PACAR OPPA👍❤❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar